Semua merasa senang, ibu & ayah pun selalu memelukku dengan bangga....
Keluarga sangat senang melihat anaknya pintar & berprestasi...
Aku masuk perguruan tinggi ternama pun, tanpa embel-embel test...
Orang tua & teman-teman ku merasa bangga terhadap diriku...
Tatkala aku kuliah IPK ku selalu 4 & lulus dengan predikat cum laude...
Semua bahagia, para rektor menyalami ku & merasa bangga memiliki mahasiswa seperti diriku...
Jangan ditanya tentang orang tuaku, tentunya mereka orang yang paling bangga...
Bangga melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude....
Teman-teman seperjuangan ku pun gembira. Semua wajah memancarkan kebahagiaan...
Lulus dari Perguruan Tinggi aku bekerja di sebuah perusahan bonafit....
Karirku sangat melejit & gajiku sangat besar...
Semua pun merasa bangga dengan diriku...
Semua rekan bisnisku selalu menjabat tangan-ku, semua hormat & menghargai diriku, teman-teman lama pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses...
Namun ada sesuatu yang tak pernah kudapatkan dalam perjalanan hidupku selama ini....
Ya... mungkin aku terlalu mengejar duniaku & mengabaikan akhiratku....Aku sedih...
Sehingga setelah itu aku berikrar untuk berjuang bersama di barisan pembela Rasulullah salallahu alaihi wasallam & ku buang segala title ke duniaanku....
Kutinggalkan duniaku untuk mengejar akhirat & ridhaNya....
Seketika itu pula dunia terasa berbalik....
Yaa... Dunia seperti berbalik....
Ku putuskan untuk merantau dan memilih mempelajari ilmu Al-Qur'an & hadist lalu kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz...
Berbagai caci & maki tertuju pada diriku, bahkan dari kelurga yang tak jarang membuat diriku sedih....
"Apa ada lulusan perguruan tinggi terkenal masuk pondok tahfidz..? Ngga sayang apa udah dapat kerja enak, mau makan apa & dari mana lagi..?"
Kata mereka..
Ya, pertanyaan-pertanyaan itu terus menyerang dan menyudutkan diriku...
Hingga suatu ketika...
Ketika fajar mulai menyingsing,, ku ajak ibu untuk shalat berjamaah di masjid dekat rumah, masjid tempat di mana aku biasa menjadi imam...
Ini adalah shalat subuh yang akan selalu ku kenang...
Ku baca doa iftitah dalam hati ku, berdesir hati ini rasanya....
Kulanjutkan bacaan lambat-lambat, ku hayati surah al-fatihah dengan seindah-indahnya tadabur, tanpa terasa air mata jatuh membasahi wajahku....
Sampai lah aku pada akhir ayat dalam surah Al-Fatihah....
Ku seka air mata & ku tenangkan sejenak diriku.
Terasa syahdu, hingga terdengar isak tangis jamaah sesekali....
"Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih..._"
Tangis ku pun memecah, tak mampu ku lanjutkan ayat tersebut, tubuhku terasa lemas....
Aku hentikan langkahku & aku jelaskan pada ibu...
Ku tatap wajahnya dalam-dalam & aku berkata :
Semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing...
Bila kita kaya orang akan memuji dengan sebutan orang yang kaya...
Bila kita pintar orang akan memuji dengan sebutan orang yang pintar....
Bila kita sukses orang akan memuji dengan sebutan orang yang sukses..
Namun nanti ketika kiamat terjadi apalah gunanya segala puji-pujian manusia itu....
Sebab semua orang akan meninggalkan kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan aku....
Ibu pun meneteskan air mata, ku seka air matanya...
Pujian orang yang ramai selama bertahun-bertahun pun kini tak berguna lagi....
Lalu kenapa orang masih beramai-ramai menginginkan pujian & takut mendapat celaan....
Apakah mereka tak menghiraukan kehidupan akhiratnya kelak...?
Ibu kembali memelukku & tersenyum...
Baru kali ini aku merasa bahagia, karena ibuku bangga terhadap diriku...
Berbagai pencapaian yang aku dapat dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun baru kali ini pelukan itu sangat membekas dalam jiwaku...
Dunia yg menipu jangan sampai menipu & membuat diri lupa pada negeri akhirat kelak...
Wallahua'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar